Senin, 30 Januari 2017

Jembatan Soekarno Manado

Jembatan Ir. Soekarno di Manado, Sulawesi Utara telah diresmikan pada Mei 2015, Jembatan sepanjang 1,127 km dan menelan biaya Rp 300 miliar ini punya pemandangan indah bila Anda berada di atasnya. Bila Anda berdiri di atas jembatan ini, pemandangan Pulau Manado Tua terlihat indah dengan gunung yang menjulang di tengah-tengah laut Teluk Manado. (Detik.com). 

kalo teman-teman ke Manado rasanya tidak lengkap kalau tidak berkunjung ke salah satu ikon kota Manado yang ini. untuk sampai disini bagi travelers yang berasal dari luar kota bisa menggunakan Taksi dari bandara samratulangi, Gojek, atau bagi para backpackers yang mau hemat bisa menggunakan angkot (mikro) dengan biaya Rp. 4.000 untuk sekali jalan. untuk sampai ke sini bisa menggunakan angkot dari bandara ke paal 2. kamudian pindah angkot lagi dari paal 2 ke pasar 45. teman-teman bisa turun di tugu zero point lalu jalan kaki sekitar 200m.
(jembatan soekarno manado)
Jembatan ini tidak pernah sepi disore hari hingga malam banyak orang yang menikmati sunset dengan hembusan angin yang menyuguhkan kenyamanan,  kapal-kapal yang datang dan pergi dan lampu warna-warni yang menghiasi jembatan pada malam hari. 
(sunset dari jembatan soekarno)
Bukan hanya itu teman-teman juga bisa melihat pemandangan Rumah full color seperti yang ada di brazil dan bertuliskan Welcome to Manado, view gunung klabat , dan juga sungai yang berada tepat dibawah jembatan.
(welcome to Manado)
jembatan ini juga menjadi spot yang bagus buat para Photographer karena banyak view yang bagus buat di foto. yang terpenting adalah jangan lupa bawa kamera kalau ke sini dan abadikan moment mu di Manado.
(sungai Jengki yang berada tepat dibawah jembatan soekarno)

(view Gunung Klabat)
jadi buat teman-teman yang punya planning ke Manado jangan lupa yah mampir di Jembatan Soekarno yang mewarkan pemandangan yang sangat indah. juga buat para Travelers yang masi binggung mau kemana. Ayo ke Manado masih banyak lagi tempat wisata alam yang menakjubkan.

Jumat, 20 Januari 2017

Nanjak Gunung Soputan



Gunung Soputan adalah gunung berapi yang terletak di provinsi Sulawesi Utara, Indonesia. Gunung ini terbentuk pada masa Kuarterner di tepi selatan kaldera Tondano, dan merupakan salah satu gunung api teraktif di Sulawesi. Tercatat telah terjadi letusan yang cukup sering dalam rentang waktu beberapa tahun sekali. Gunung Soputan berjarak sekitar 50 kilometer di sebelah barat daya-selatan kota Manado dan berjarak sekitar 12 kilometer di sebelah timur laut kota Tombatu, kabupaten Minahasa Tenggara. Gunung ini memiliki ketinggian 1.784 m/ 5.853 kaki. (Wikipedia) Itulah gambaran umum  tentang  Gunung soputan. Oke saya akan menceritakan  pengalaman nanjak gunung soputan, saya nanjak bersama 15 orang. Teman-teman sekampus, Dosen, dan juga Mahasiswa pencinta alam dari Kalimantan dan palu. Sabtu, 12:30 kami memulai perjalanan dengan menggunakan mobil pick up dan ada juga yang menggunakan motor. jarak yang ditempuh cukup jauh sekitar 3 jam untuk sampai di kaki gunung. Teman- teman bisa menggunakan trasportasi umum sepeti Bus dari terminal Karombasan sampai ke terminal kawangkoan dengan biaya sekitar Rp.25.000 dan melanjutkan perjalanan sakitar 3 km untuk sampai ke kaki gunung di desa Pinabetengan. opsi lain untuk kesana juga bisa dengan D.O (Drop Out), yaitu: mencari tumpangan mobil pickup atau truk yang lewat ke arah sana. hal itu biasa yang di lakukan oleh para pendaki lokal untuk menghemat biaya. sepanjang perjalanan teman-teman akan melewati desa Tinoor yang menawarkan  pemandangan indah kota Manado, kota Tomohon dengan kesejukan dan bunga-bungan yang indah, desa Lahendong dengan bau belerang yang menyengat, Goa peninggalan Jepang, dan desa Kawangkoan yang terkenal dengan kacangnya. kami tiba di kaki Gunung Soputan jam 15.00 dan langsung mempersiapkan barang masing-masing untuk nanjak. Perjalanan menuju pos 1 sekitar  1 jam 30 menit. teman-teman akan melewati perkebunan Tomat, Jagung dan keindahan pemandangan bukit  juga desa-desa di bawah kaki gunung. Setelah sampai di pos 1 kami istirahat sejenak mengisi buku tamu sambil foto-foto.
(Pos 1 Gunung Soputan)
Kemudian kami melanjutkan perjalanan menuju pos 2/ pinus 2 yang menjadi base camp. waktu yang di tempuh sekitar  1 jam 30 menit melewati tebing dan juga genangan air. 18:30 kami sampai di pinus 2/base camp. Membuka tenda dan langsung mempersiapka makan malam apa adanya dengan gerimis yang mulai turun perlahan. Base camp di penuhi dengan pohon pinus jika teman-teman mendaki weekend base camp akan sangat ramai. Setelah makan malam kami lanjut dengan main kartu remi, gitar sambil nyanyi-nyanyi. Hujan pun mulai turun kami langsung bergegas masuk tenda untuk (Tidur).
(base camp/pinus 2)
Pagi pun tiba masih dengan suasana yang dingin seperti gunung pada umumnya, kami mulai bangun mempersiapkan sarapan agar bisa mendapatkan stamina yang prima untuk nanjak ke puncak. Untuk teman-teman yang nanjak ke puncak jangan lupa sarapan agar fit untuk nanjak karena waktu untuk menuju puncak dari camp sekitar  1 jam 30 menit dengan medan yang cukup menguras tenaga. Setelah sarapan kami mempersiapkan barang-barang yang akan di bawah ke puncak. Jangan bawa carrier atau peralatan yang berat, cukup daypack untuk mengisi Air mineral agar tidak dehidrasi.
9.30 kami mulai pendakian ke puncak melewati semak-samak, kawah mati dan pemandangan puncak dari tebing. Setelah melewati track yang cukup extreme kami pun tiba di kaki gunung yang dipenuhi pasir dan bebatuan.
(Track dari kaki gunung kepuncak)
Setelah cukup beristirahat sambil menunggu teman-teman yang lain kami pun mulai nanjak ke puncak Gunung anak soputan. Track yang cukup tinggi dengan hamparan pasir dan kerikil yang menguras tenaga. Setelah sampai di puncak lelah seakan terbalaskan dengan pemandangan yang sangat menkjubkan kami pun beristirahat sambil menikmati indahnya ciptahan yang maha kuasa. Dengan hamparan kabut yang menyelimuti seakan berada di atas awan. Keberuntungan mungkin belum memihak pada kami karena puncak tertinggi gunung soputan yang biasanya dijadikan backround untuk foto-foto tertutup kabut. Its, ok yang terpenting kami telah menginjakan kaki di sini itu sudah sangat membanggakan. Buat teman-teman yang mau nanjak ke puncak ada baiknya pada musim panas agar puncak soputan tidak terselimuti kabut.
(puncak Gunung anak Soputan yang berselimut kabut)
Angin semakin kencang, kabut semakin tebal kami pun memutuskan untuk turun. Masih sempat foto-foto dalam perjalanan turun dari puncak. Teman-teman akan disuguhkan pemandangan yang indah sehingga tidak tahan untuk take photo. Di jalan balik menuju basecamp kami lalui sambil memunggut sampah plastik dari para penikmat alam yang hanya menikmati keindahan tanpa memperhatikan kebersihan.  Kalau teman-teman mau mendaki tolong jaga keindahan alam ini jangan merusaknya dengan sampah-sampah plastik. Buanglah sampah pada tempat yang sudah di sediakan atau membakarnya. 12:30 kami tiba di basecamp dengan perut yang sudah keroncongan, mempersiapkan makan siang dan bersiap untuk turun. Setelah barang-barang sudah di packing kami pun turun dengan bahagia. Tiba di pos 1 kami pun menandatangani buku tamu tanda bahwa kami sudah turun dengan selamat. 16:30 kami tiba di kaki gunung desa pinabetengan dan langsung balik menuju Manado. Sungguh pengalaman yang takan terlupakan. Kita bisa belajar hidup dengan alam, saling berbagi, menjaga keindahan alam. Jadilah pencinta alam yang tidak hanya menikmati tapi menjaga keindahan alam dengan tidak membung  sampah sembarangan. salam lestari.